Rabu, 28 November 2012
Sabtu, 17 November 2012
Fix You chapter 2
Selamat Pagi. Kuharap hari ini adalah hari terbaikku, karena hari ini aku dan Adel tepat 3 tahunan.
"Dhaniiii!!! Tunggu!!!" teriak Ka Arul. Ya, Ka Arul adalah kakak kandung Dhani.
"Lelet banget sih, Ka!" kata Dhani. "Huft, masih pagi aja udah kayak gini, moodbreaker udah ada, gimana nanti siang?" gerutunya.
"Ya kamu larinya kenceng banget!" balas Ka Arul sengit.
Arul Setiyawan dan Dhani Achmad Fauzan, sepasang kakak-adik yang tiap hari selalu bertengkar.
"Kamu jangan ninggalin aku dong, Dhan!" pinta Ka Arul. "Jari jempol aku lagi sakit nih."
"Yang ninggalin kakak tuh siapa? Aku hanya ngejar waktu biar nggak telat, dan biar bisa ketemu Adel hehehe." Dhani ketawa kecil.
"Ya sama aja!" timpal Ka Arul "Duh kamu ini Adel mulu deh, bosen aku dengarnya."
"Ka, kalo kita nggak bisa lari buat ngejer waktu, kita bisa telat masuk sekolah. Aku nggak mau dihukum gara-gara kamu! Lagian, aku juga udah janji sama Adel. Jadi aku harus buru-buru!" Dhani ketus.
"Bodo! biasanya juga kita sering dihukum, kan?" Ka Arul nggak mau kalah.
"Ya itu juga gara-gara kakak! Ayo buruan kak udah siang nih nanti kita telat, kasian Adel udah nunggu daritadi."
Dhani menarik tangan Ka Arul untuk kembali berlari. Huft, pagi ini memang sial bagi mereka. Mobil papa yang biasanya nganter mereka mendadak mogok. Taxi juga tidak ada yang lewat.
***
"Untung aja nggak telat ya, kak!" ucap Dhani lega setelah mereka memasuki gerbang SMP Negeri 1 Cirebon.
"Untung apanya...." Ka Arul masih saja menggerutu. "Lihat nih badanku capek semua dan lihat ini," Ka Arul menunjuk jempol kakinya "bengkak!!!!!!!!"
Dhani mencibir. "Makanya jangan gendut-gendut jadi orang, manja!" umpatnya.
Ka Arul tak menghiraukan perkataan adiknya itu, ia meninggalkan Dhani dan melangkah menuju kelasnya.
Tiba-tiba, terdengar suara yang memanggil nama Dhani. "Dhaniiiiiiiiii......." Dhani menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Ya, ternyata suara itu adalah suara Adel.
"Eh Adel. Ada apa Del?" saut Dhani.
"Kamu ingat sekarang tanggal berapa?" tanya Adel.
"Sekarang tanggal 16 November, bukan?" kata Dhani.
"Iya, dan kamu tau sekarang ada apa?"
"Hmmm.. Oh iya, selamat 3 tahunan ya, Del. Aku harap kita bisa lanjut terus" pinta Dhani dengan senyum kecilnya.
"Hehe, iya selamat 3 tahunan juga, Dhan." terlihat senyum dari Adel. "Dhan, aku mau ngomong dong." pinta Adel.
"Iya del, apa?" tanya Dhani.
"Maaf, aku mau kita udahan aja. Aku capek" pinta Adel.
"Del, tapi Del aku sayang kamu........ Aku nggak tau gimana jadinya aku nanti kalo udah nggak sama kamu."
"Kamu..lebay Dhan," kata Adel. "Udah ya Dhan keburu masuk." lanjut Adel seraya pergi dari Dhani.
Dhani melangkah pergi ke kelasnya dengan kepala tertunduk. Ia pun berfikir kembali, nggak mungkin ada orang yang mutusin suatu hubungan karena kelelahan fisik. Pasti ada alasan lain. Tapi, yaudah lah. Dhani tak menyangka Adel bisa setega itu, sakit. Iya sakit.
Bel masuk pun berbunyi, semua murid masuk ke kelasnya masing-masing. Begitupun dengan Dhani, ia masuk kelas dengan perasaan yang sangat abstrak. Dan tanpa ada niat sedikit pun untuk belajar. Ia tak bisa menangkap pelajaran hari itu, ia hanya melamun, memikirkan Adel.
***
Bel istirahat berbunyi. Dhani yang biasanya ke kantin bersama Adel kini sendiri. Ya, terasa beda memang. "Aku masih nggak percaya kejadian tadi pagi, aku kira hari ini bakal jadi hari terbaikku, karena hari ini tepat aku dan Adel 3 tahunan. Tapi, semua berbanding terbalik, hari ini adalah hari terburuk. Adel memutuskan untuk tidak lagi bersama ku. Ya, lebay memang. Tapi ini fakta, aku sayang dia." ucap Dhani dalam hati.
Tak sadar, airmata Dhani pun jatuh. "Ah, lo lemah Dhan. Cuman gara-gara cewek lo jadi gini. Lo bisa move on kok Dhan, bisa!" ucap Dhani dalam hati.
To be continued.......
Fix You chapter 1
Hai! Beberapa kali ngedengerin lagu Fix You dan..terinspirasi buat bikin cerbungnya. Jadi... Selamat Membaca ;))
Kita akan sadar begitu kita mencintai seseorang justru di saat ia pergi. Ya, mungkin kata-kata itu yang cocok untuk Dhani. Dhani baru menyadari, betapa ia mencintai mantannya sehingga membuatnya belum bisa move on dari mantan terakhirnya itu, Adel. Perjuangan Dhani yang dengan susah payah berjalan maju namun masih dibayang-bayangi dengan senyum ceria Adel. Hubungan Dhani dan Adel yang sudah berjalan selama 3 tahun dan berakhir dengan sebuah (bahkan lebih) pengkhianatan, membuat Dhani susah melepaskan diri. Sampai akhirnya, Dhani bertemu dengan Devi. Seorang gadis yang mencintai fotografi. Membuat Dhani pelan-pelan menghapus bayangan Adel dan menggantinya dengan kehadiran Devi. Keadaan semakin runyam saat Adel tiba-tiba datang dan menginginkan kembali dengan Dhani, disaat Devi yakin bahwa ia jatuh cinta pada Dhani dan bisa menerima kepergian Fadlin, lelaki yang Devi cintai namun hanya dianggap sebagai teman biasa. Sementara Dhani, bingung. Tidak ingin kembali pada masa lalu, namun tidak ingin membuat Devi kerepotan mengurusi luka yang masih terasa pada Dhani.
When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse
When the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?
Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you
Ya, mungkin lirik lagu itu sangat mencerminkan bagaimana perasaan Dhani sekarang. To be continued.......
Kamis, 15 November 2012
Langganan:
Komentar (Atom)
