Selasa, 03 Desember 2013
Kamis, 31 Oktober 2013
Kamis, 04 Juli 2013
Life is always about choice
Hai, selamat malam!
Malam ini mau nulis cerita. K, enjoy.
***
Hari ini adalah hari pertama gue masuk sekolah setelah 3 minggu kemarin libur. Ya, hari ini gue udah kelas 8. Teman kelas gue beda dari teman kelas 7. Gue punya banyak teman baru, salah satunya... Alda. Apa kalian berpikir Alda adalah seorang perempuan? Bukan, dia seorang lelaki.
Dulu, dia adalah anak 7A, dan gue sendiri 7E. Awal kali gue ngeliat dia, dia adalah sosok yang humoris dan.....ah, dia istimewa. Setelah beberapa minggu sekelas, kita semakin dekat. Kita saling bertukar pin bb dan....kita semakin dekat oleh bbm. Too mainstream, rite? Lol. Hingga akhirnya muncul perasaan yang tidak biasanya.
Hari berganti hari, hingga saat tanggal 28 Juli Alda memutuskan untuk menembak gue melalui...bbm. Ah, dia payah. Setelah berpikir panjang, gue memutuskan untuk menjawab "ya:)". Gue selalu malu tiap bahas ini.
Bulan berganti bulan, hingga saat ini adalah tepat 4 bulan gue dengan dia, 28 November. Gue semangat untuk berangkat sekolah hari ini. Seperti biasa, di kelas, gue selalu ngobrol dengan Alda. Huh, pelajaran hari ini membosankan, apalagi pelajaran biologi. Untungnya, Bu Tia gak berangkat ngajar, dan kelas pun....free. Dan betapa bahagianya setelah tau kalau Alda udah nyiapin sesuatu, dia ngasih bunga mawar. Saik, sok romantis dia.
***
Gak nyangka, sekarang udah 6 bulan. Gue pikir hubungannya ga bakal selama ini, but takdir berkata lain. Ternyata, semakin lama gue ngejalanin semakin banyak juga cekcok mulut antara gue sama doi. Tapi, semakin banyak juga kok sayangnya. Ea.
Gue tau, ngejalanin hubungan gak segampang yang gue pikirin. Apalagi kalo udah cekcok, hehehe terkadang gue harus nangis untuk nenangin diri gue sendiri:) Sebenernya, jalan keluar gue kalo udah gak bisa apa2 nangis. Apa lo semua sama? Hehehe.
Gue tau, ngejalanin hubungan gak segampang yang gue pikirin. Apalagi kalo udah cekcok, hehehe terkadang gue harus nangis untuk nenangin diri gue sendiri:) Sebenernya, jalan keluar gue kalo udah gak bisa apa2 nangis. Apa lo semua sama? Hehehe.
Bulan Juni kemarin, ya tepatnya tanggal 28 Juni gue udah 11 bulan. Dan... i think 28 kemarin itu "bad 28 ever", ya kalian tau sendiri kenapa. Hari ini, bulan ini, lagi ngejalanin ke 12 bulan, dan.....banyak banget marahannya, gue aja sampe capek sendiri. But, ada aja yang bikin gue tetep stay. Kalo udah sayang itu lengket susah dilepasin. Walaupun sebenernya i'm totally give up, guys:))) Ah, sudahlah. Gue tetep sayang doi kok.
Hari ini, doi lagi ngelive:) Lo tau sendiri lah apaan hehehehehehe:) Gue lost contact dari siang, gue mencoba buat menghilang dari dia, gue mau tau apa dia bakal bbm gue duluan atau gak setelah dia bersenang-senang seharian. Hehe. Dia lupa sama gue:)
Sebenernya...gue bingung. Should i give up and hide or should i stay and fight? Give me the best, show me the way, God. For sure, i hate this situation:"
Duh, fyi gue nulis ini nangis dalem hati:''
Last. To try or not to try? To give up or to keep doing it? To stay or to let go? Life is always about choice. Huh?
Selasa, 02 Juli 2013
10 Things To Do When You're Bored!
How many hours can you possibly spend resting and sleeping? Boredom might seem like a blessing to people who are usually in a frenzied and hurried state, but after awhile it just becomes torture. So how do you fight off the horror of having nothing to do day in and day out?
Here are 10 things to do when you’re bored at home:
1. Organize your closet
If you’re like most people, then you probably don’t spend a lot of time and effort into organizing your closet. As a result, your closet looks like a tornado has been hitting it since the dawn of time. Well, now that you have some hours on your hands, you can start changing all that.
2. Tidy up your entire room
While on the subject of cleanliness and orderliness, you should probably go all the way and just clean your entire room. It’s probably looking like a miniature archaeological dig by now, especially if you haven’t been too diligent about keeping it spotless.
3. Read a novel
Unless you’re a book lover, reading a novel isn’t really the first thing you think of when you’re trying to figure out what to do when your bored at home. For a more interesting experience, try reading genres or themes you don’t typically attempt.
4. Paint your nails
Painting each of your nails a different color or design is sure to keep your attention for the better part of the day. While you’re at it, you might also want to try giving yourself a foot and hand scrub. Your hands and feet will certainly thank you for it.
5. Play a childhood game
This will definitely take you on a nostalgic trip.
6. Go see a movie
Go to the theater and see some of the newest movies.
7. Dress up as your favorite superhero
Don’t forget to take pictures!
8. Try out different hairstyles
Don’t do anything radical like cutting off all your hair. You’ll regret it. Lol.
9. Make homemade ice cream
10. Go swimming
It's a great workout, and it's fun too.
Here are 10 things to do when you’re bored at home:
1. Organize your closet
If you’re like most people, then you probably don’t spend a lot of time and effort into organizing your closet. As a result, your closet looks like a tornado has been hitting it since the dawn of time. Well, now that you have some hours on your hands, you can start changing all that.
2. Tidy up your entire room
While on the subject of cleanliness and orderliness, you should probably go all the way and just clean your entire room. It’s probably looking like a miniature archaeological dig by now, especially if you haven’t been too diligent about keeping it spotless.
3. Read a novel
Unless you’re a book lover, reading a novel isn’t really the first thing you think of when you’re trying to figure out what to do when your bored at home. For a more interesting experience, try reading genres or themes you don’t typically attempt.
4. Paint your nails
Painting each of your nails a different color or design is sure to keep your attention for the better part of the day. While you’re at it, you might also want to try giving yourself a foot and hand scrub. Your hands and feet will certainly thank you for it.
5. Play a childhood game
This will definitely take you on a nostalgic trip.
6. Go see a movie
Go to the theater and see some of the newest movies.
7. Dress up as your favorite superhero
Don’t forget to take pictures!
8. Try out different hairstyles
Don’t do anything radical like cutting off all your hair. You’ll regret it. Lol.
9. Make homemade ice cream
10. Go swimming
It's a great workout, and it's fun too.
Selasa, 18 Juni 2013
A Sweet Love Message
Sweet love words from my heart to yours:)
Dear you,
I don't pretend what love is for everyone, but I can tell you what is for me. Love is knowing all about someone, and still wanting to be with them more than any other person. Love is trusting them enough to tell them everything about yourself, including the things you might be ashamed of. Love is feeling comfortable and safe with someone, but still getting weak in the knees when they walk into the room and smile at you. This is why, whether we are together or apart, you will always be the most important person in my life. Because for me, love is you:-)
Dear you,
I don't pretend what love is for everyone, but I can tell you what is for me. Love is knowing all about someone, and still wanting to be with them more than any other person. Love is trusting them enough to tell them everything about yourself, including the things you might be ashamed of. Love is feeling comfortable and safe with someone, but still getting weak in the knees when they walk into the room and smile at you. This is why, whether we are together or apart, you will always be the most important person in my life. Because for me, love is you:-)
Jumat, 24 Mei 2013
Happy Birthday, Me!
Hello everyone :)
Ypyyyyyy! im 14 now. Happy birthday, me. Orang pertama yang ngucapin........Aldo. Ya, rada terharu gimana gitu:'') Ngakunya sih dia kebangun pas jam 00:00 terus langsung ngucapin, ngakunya........ga tau deh kali aja dibantu alarm gitu, wkwkwk.
Jam setengah 5 gue mandi, dan sekitar jam 5 kurang 10 menit gue selesai mandi. Gue langsung masuk kamer buat ganti baju. Ternyata, di dalem kamer udah ada Mama, Papa, Unay, Aa, Teh Fitri. Kaget......mana gue belum pake baju:'')) Dan lalu...gue langsung dinyanyiin Happy Birthday sama semuanya. Pas Mama&Papa sent me birthday wishes, gue langsung nangis. Ga ngerti kenapa gue nangis. Ya kali gue terharu. Terus...gue langsung tiup lilin, dan lalu Mama&Papa nyodorin gue kotak kado gitu. Gue langsung cium mereka.
Pas pagi gue dibuat seneng sama Mama&Papa, setelah gue dateng ke sekolah, gue langsung ga niat hidup. Semua orang malesin, langsung deh mood turun drastis. Lolisem, gatau lolisem masih kenal gue ngga. Ga ada satupun yang inget, yang ngucapin. Cuma Gina, Pipit, Enggar, Ratih yang masih inget sama gue. Oke deh cut gue ga mau ngurusin ini, orang yang lo harapin buat ngucapin itu ternyata.............hahaha, sedih.
Ypyyyyyy! im 14 now. Happy birthday, me. Orang pertama yang ngucapin........Aldo. Ya, rada terharu gimana gitu:'') Ngakunya sih dia kebangun pas jam 00:00 terus langsung ngucapin, ngakunya........ga tau deh kali aja dibantu alarm gitu, wkwkwk.
Jam setengah 5 gue mandi, dan sekitar jam 5 kurang 10 menit gue selesai mandi. Gue langsung masuk kamer buat ganti baju. Ternyata, di dalem kamer udah ada Mama, Papa, Unay, Aa, Teh Fitri. Kaget......mana gue belum pake baju:'')) Dan lalu...gue langsung dinyanyiin Happy Birthday sama semuanya. Pas Mama&Papa sent me birthday wishes, gue langsung nangis. Ga ngerti kenapa gue nangis. Ya kali gue terharu. Terus...gue langsung tiup lilin, dan lalu Mama&Papa nyodorin gue kotak kado gitu. Gue langsung cium mereka.
![]() | ||||
| Ini Kue sama Kadonya |
Pas pagi gue dibuat seneng sama Mama&Papa, setelah gue dateng ke sekolah, gue langsung ga niat hidup. Semua orang malesin, langsung deh mood turun drastis. Lolisem, gatau lolisem masih kenal gue ngga. Ga ada satupun yang inget, yang ngucapin. Cuma Gina, Pipit, Enggar, Ratih yang masih inget sama gue. Oke deh cut gue ga mau ngurusin ini, orang yang lo harapin buat ngucapin itu ternyata.............hahaha, sedih.
Dan, kesedihan gue bertambah disaat gue pikir ada sesuatu yang ga bisa gue lupain ternyata.....moment itu ga ada. Gue pikir, ulang tahun sekarang ga ada sesuatu-sesuatunya sama sekali. Sedih:')
Udah deh, gamau mikirin ini.
Now, I just want to say a huge thank you to everybody who sent me birthday wishes. I've never ever had this amount of birthday messages and each one has made my heart grow a little bigger each time. I'm so so touched. Thank you so much guys. I woke up with a huge smile on my face.
Much love, xx<3
Senin, 01 April 2013
Kamis, 28 Maret 2013
:-)
"Halo ay. Pagiii. Bagaimana kabarmu hari ini? Kamu udah makan? Tidurnya nyenyak ga? Mimpi apa semalem? Kamu lagi apa?"
Pertanyaan-pertanyaan di atas selalu terulang setiap hari di antara kita, apakah itu kau atau aku yang memulai duluan. Malah beberapa di antaranya sering ter(di)ulang pada hari yang sama. Apa aku bosan? Tidak. Aku tak pernah bosan untuk selalu ingin tahu keadaanmu setiap saat. Perasaan yakin di dalam diriku bahwa kau dalam keadaan baik selalu haus untuk diberi kepastian. Dalam hal ini, sepertinya intensitas yang terkesan monoton dan konstan tersebut tak pernah berujung pada rasa bosan. Ada perasaan yang terasa kuat dan besar yang mampu mengatasi sebentuk kebosanan itu. Perasaan yang sepertinya adalah muara dari rasa sayang, cinta, takut, cemas, dan gundah.
Kau pernah bilang kalau kita ini saling mengagumi. Aduh, kadang aku merasa janggal, bisa-bisanya kamu kagum sama aku. Dalam pikiranku, yang ada hanya aku saja yang kagum padamu. Tapi tak apa, itu jadi suatu penghargaan terbesar yang pernah kuterima sepanjang masa hidupku. Dan aku yakin, rasa kagumu itu (aku pede berkata ini karena kamu sendiri yang mengakui) lahir saat pertama kali kita ngobrol.
Apa yang ingin kuungkapkan rasanya sederhana. Aku hanya ingin berterima kasih sama kamu, karena aku dapat belajar banyak hal darimu. Dan rasa terima kasihku itu aku pikir kurang pantas kalo sekedar aku ucapkan secara lisan, sekalipun di hadapanmu, karena aku merasa rasa terima kasihku ini tak cukup hanya dimuat pada ucapan "terima kasih". Aku enggan mengucapkannya padamu. Bagiku, perasaan ini lebih tepat untuk diresapi. Rasanya ia melampui kata-kata. Aku hanya ingin kau tau sebenar-benarnya perasaanku melalu setiap putaran waktu yang kita lalui. Hingga akhirnya ia tak lagi dibungkus dalam kata-kata, namun menyublim dengan hidup, aku dan kamu.
Pertanyaan-pertanyaan di atas selalu terulang setiap hari di antara kita, apakah itu kau atau aku yang memulai duluan. Malah beberapa di antaranya sering ter(di)ulang pada hari yang sama. Apa aku bosan? Tidak. Aku tak pernah bosan untuk selalu ingin tahu keadaanmu setiap saat. Perasaan yakin di dalam diriku bahwa kau dalam keadaan baik selalu haus untuk diberi kepastian. Dalam hal ini, sepertinya intensitas yang terkesan monoton dan konstan tersebut tak pernah berujung pada rasa bosan. Ada perasaan yang terasa kuat dan besar yang mampu mengatasi sebentuk kebosanan itu. Perasaan yang sepertinya adalah muara dari rasa sayang, cinta, takut, cemas, dan gundah.
Kau pernah bilang kalau kita ini saling mengagumi. Aduh, kadang aku merasa janggal, bisa-bisanya kamu kagum sama aku. Dalam pikiranku, yang ada hanya aku saja yang kagum padamu. Tapi tak apa, itu jadi suatu penghargaan terbesar yang pernah kuterima sepanjang masa hidupku. Dan aku yakin, rasa kagumu itu (aku pede berkata ini karena kamu sendiri yang mengakui) lahir saat pertama kali kita ngobrol.
Apa yang ingin kuungkapkan rasanya sederhana. Aku hanya ingin berterima kasih sama kamu, karena aku dapat belajar banyak hal darimu. Dan rasa terima kasihku itu aku pikir kurang pantas kalo sekedar aku ucapkan secara lisan, sekalipun di hadapanmu, karena aku merasa rasa terima kasihku ini tak cukup hanya dimuat pada ucapan "terima kasih". Aku enggan mengucapkannya padamu. Bagiku, perasaan ini lebih tepat untuk diresapi. Rasanya ia melampui kata-kata. Aku hanya ingin kau tau sebenar-benarnya perasaanku melalu setiap putaran waktu yang kita lalui. Hingga akhirnya ia tak lagi dibungkus dalam kata-kata, namun menyublim dengan hidup, aku dan kamu.
Senin, 28 Januari 2013
Minggu, 06 Januari 2013
Secret Admirer
Hi! Hari ini mau bikin short story nih judulnyaaa: Secret Admirer. Langsung aja!
Selamat membaca :-) Enjoy, guys :-)
Kelas sudah tampak penuh. Namun, Lotso masih belum kelihatan. Di kelas, sesekali aku memandang ke bangku milik Lotso yang berada di sebelahku.
Lotso ke mana, sih? tanya aku dalam hati.
Sebuah kekhawatiran terbesit dalam pikiran ku. Sejak hari itu, di mana hatiku hancur memandang Rizky yang nyata-nyata nya memeluk Ivo di depannya, sejak saat itu aku merasa Lotso adalah laki-laki yang paling baik, bahkan super baik. Beruntung, saat itu Lotso sigap menarik tangan ku dan setengah menyeretnya menuju kantin dengan airmata yang menggenang di pelupuk mata. Jika tak ada Lotso, entah apa yang akan terjadi, mungkin Rizky akan bertanya-tanya melihatku menangis saat itu. Menangisi sesuatu yang nggak boleh Rizky tau.
"Lotso, nggak masuk ya, Mey?" tanya Inez yang tiba-tiba duduk di sampingku. Ya, di bangku yang biasa ditempati Lotso.
Aku mengangkat bahu.
"Kamu kenapa, Mey?" tanya Inez khawatir.
"Heh?" jawab aku seolah tersadar Inez sedang bertanya padanya.
"Kamu ngelamunin apa sih, Mey?" Inez mulai marah. "Kok kayaknya kamu nggak niat banget jawab pertanyaanku."
Aku nyengir kuda. "Hehehe....maaf ya Nez! Bukannya bengong, emang lagi nggak fokus aja."
"Yee...sama aja kali!"
"Minggir dong, Nez! Aku mau duduk, nih!" Kedatangan Lotso tak disadari oleh Inez maupun aku.
"Kirain kamu nggak masuk, So!" sahut Inez kemudian bangkit dari bangku Lotso dan kembali ke bangkunya.
Sepeninggal Inez, aku dan Lotso sama-sama terdiam. Kita berdua terlihat sangat canggung.
Hingga akhirnya bel sekolah berdentang, keduanya masih tetap diam.
"Selamat pagi anak-anak!" sapa Pak Nugi, guru Matematika di kelas ku.
"Pagi, Pak!!!" jawab anak-anak dengan koor.
"Buka buku paket kalian halaman 28!" perintah Pak Nugi. "Hari ini kita akan membahas mengenai Gradien."
Seisi kelas melaksanakan perintah guru itu.
"Di antara kalian, ada yang tahu, apa itu Gradien?" tanya Pak Nugi.
Lotso mengangkat tangannya.
"Ya, kamu!" tunjuk Pak Nugi pada Lotso.
"Gradien itu sama saja dengan kemiringan pak!" jawab Lotso dengan pasti.
"Ya, kamu benar!"
Aku memandang ke arah Lotso dan dia membalasnya dengan senyuman.
***
Saat istirahat, aku masih terpekur di bangku ku. Aku tak beranjak kemana pun. Rizky juga tidak mendatanginya seperti biasa, seperti saat Ivo belum kembali ke sekolah ini. Sedangkan Lotso, sejak lonceng sudah berdentang dia kabur entah kemana.
"Nggak istirahat, Mey?" tanya Inez.
Aku menggeleng lemah.
"Nunggu Rizky, yaah?"
Aku hanya mengangkat bahu tanpa bersuara.
"Kamu kenapa sih, Mey?"
Lagi-lagi aku hanya menggeleng, kali ini aku tersenyum pada Inez.
"Ke kantin aja yuk, Mey!" Inez menarik tangan ku dan aku tak menolaknya. Kita berjalan menuju kantin.
Saat melewati kelas Rizky, mataku menangkap sosok yang aku rindukan, Rizky. Aku melihat Rizky yang asyik berduaan dengan seseorang di sampingnya. Aku tak bisa melihat jelas siapa orang itu, namun instingku mengatakan orang itu adalah Ivo.
Ivo.... ya pasti itu Ivo. batin ku yang masih sajak fokus pada Rizky.
Duggg!
Karena terlalu fokus pada Rizky, aku tidak melihat jalan. Hingga akhirnya aku bertabrakan dengan seseorang.
"Aduh......sakit!!!!" erang ku.
"Kamu gapapa, Mey?" tanya Inez melihat pelipis ku yang sedikit memar.
"Mey, kalo jalan lihat depan, dong! Sakit ya?" tanya Lotso sambil memeriksa pelipis ku lalu mengajak ku ke ruang UKS.
Ini adalah kedua kalinya aku bertabrakan dengan Lotso dengan permasalahan yang sama. Rizky.
Aku cemberut, "nggak papa kok, So ntar juga sembuh," tolak ku sambil sesekali melirik Rizky dengan ujung matanya.
"Tapi tetap harus diobatin, Mey! biar nggak makin memar."
Aku tak menjawab.
"Mey, kamu dengar aku, kan?!" Lotso membuyarkan lamunan ku.
"Hehh....iya....Apaa?" kataku terbata.
Lotso hanya tersenyum melihatnya.
"Kamu kenapa sih, Mey?" bisik Inez bertanya. "Dari tadi aku lihat kok nggak konsen, jelas-jelas Lotso segede itu ditabrakain juga,"
Aku memutar pandangan pada Inez yang berada di sebelahku dengan kening berkerut.
"Lain kali, kalo jalan lihat-liuhat ya!" pesan Lotso dengan mengacak-acak rambutku, lalu pergi.
***
Aku melangkah gontai. Hatiku terasa dicabik-cabik. Belum cukup Rizky menyakitiku dengan bermesraan di dalam kelas di depan matanya, kini ia tambah dengan kebersamaannya bersama Ivo di kamar yang selama ini hanya aku satu-satunya cewek yang diperbolehkan masuk.
"Semua udah berubah, Rizky udah menemukan seseorang yang ia sayang. Dan orang itu bukan aku." Aku duduk di sebuah ayunan di taman kompleks rumahku.
Aku menghela napas panjang. Aku menutup mata sembari menghirup udah malam yang mulai dingin.
Sudah saatnya aku melupakan Rizky, janjiku dalam hati. Aku tersenyum. Perlahan, aku membuka mataku. Samar aku melihat sosok yang sedang berdiri di depan mataku sambil tersenyum.
"Lotsooo!!"
"Hai, Mey!" sapa Lotso dengan ramah.
"Hai..." balasku ragu. "Ngapain di sini, So?" tanya ku penasaran.
Lagi-lagi Lotso hanya tersenyum, kemudian duduk di ayunan di samping ku.
"Niatnya sih tadi mau main ke rumah kamu, Mey!" jawabnya enteng.
Aku mengerutkan kening "ke rumah ku?"
Lotso mengangguk. "ya... ke rumah kamu" matanya melebar meyakinkan. "Tiba-tiba aku kangen kamu!" jelasnya.
Sontak aku menoleh dan memandangnya tak percaya. Mata kita saling bertemu, saling bertatap. Aku dapat merasakan desiran lembut di hatinya ketika melihat mata bening Lotso dan senyumnya yang mempesona.
"Nggak usah bercanda, So!" pintaku dengan tertawa kecil.
"Aku nggak bercanda, Mey," balas Lotso yang masih mengalihkan pandangannya padaku. "Aku serius. Aku beneran kangen sama kamu, Mey!"
"Kamu kok diem, Mey?" tanya Lotso lirih.
Aku tersenyum malu. "Aku nggak tahu harus ngomong apa, So."
"Nggak usah dipikirin, Mey!"
Kening ku berkerut. "Maksud kamu?"
"Aku memang suka sama kamu. Sejak awal kita bertemu saat pertama kali aku menginjakan kaki ke kelas kita. Kamu pasti masih mengingatnya, bukan?"
Aku mengerjap.
"Tapi aku nggak pernah mengharap balasam darimu?" Lotso menatapku sekilas. "Aku bahagia dengan perasaank, aku bahagia bisa melihatmu selalu tersenyum, selalu tertawa, nggak murung seperti sekarang," lanjutnya.
"Aku nggak mau egois, Mey. Aku tahu, perasaan nggak bisa dipaksain, aku hanya ingin agar semuanya mengalir apa adanya. Dan untuk perasaan kamu ke aku, biar Tuhan yang menentukan!" Lotso mengayunkan ayunannya perlahan.
"Aku tahu apa yang membuatmu akhir-akhir ini terlihat murung dan nggak bersemangat. Satu yang pasti Mey, life must go on!"
***
Esok paginya di sekolah. "Lotsoooo....." seru ku di koridor sekolah.
Lotso menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, "Ya?" jawabnya.
Aku setengah berlari menghampiri Lotso. "Makasih yang semalem," ucapku lirih. Kali ini wajahku terlihat lebih segar dan bersemangat.
"Daaann....."
"Dan apa, Mey?" Lotso mengangkat alisnya.
"Dan kejujuran kamu, tentang yang kamu rasakan," aku tersenyum kecil. "Tapi untuk saat ini, seperti kata kamu, terkadang manusia sendiri sulit untuk bisa membaca perasaannya, begitu juga aku. Aku masih nggak tahu perasaanku seperti apa. Kita serahkan saja pada waktu, cepat atau lambat, semuanya akan terungkap."
"Aku paham maksud kamu kok, Mey!"
Aku tersenyum, lalu kita berjalan beriringan menuju kelas kita.
Lalu, Lotso mengacak rambutku lembut.
Langganan:
Komentar (Atom)
